Untuk Mu, Sosok Gelap Dalam Senja

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Aku selalu menyukai setiap jengkal percakapan kita. Dengan tema apapun itu, aku selalu menyukainya.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Mengetahui bahwa kamu adalah yang pertama menciptakan percakapan adalah, ah sungguh aku tidak bisa menjelaskannya, yang jelas aku bahagia.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Aku selalu menyukai setiap lelucon kecil yang berusaha kita ciptakan bersama. Berusaha membuat renyah suasana. Meski akulah yang karap kali berjuang untuk itu.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Menulis tentang mu adalah yang menyenangkan. Aku bisa menulis apapun tentang mu tanpa perlu kamu tahu.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Karena mu, aku mulai menyukai bermimpi, maksud ku berkhayal. Tentang kita. Tentang cerita kita, yang ku buat indah dengan ilusi ku sendiri. Lagi-lagi akulah yang bekerja keras untuk ini.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Aku tidak mengerti mengapa rindu ku padamu tak berujung. Selalu segar. Tak bosan-bosan datang, menyeruak, dan tak jarang membuat dada ku sesak. Tapi sekali lagi, aku menyukainya.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Ada bagian dari mu yang aku rindukan. Ah, padahal jarang bagi kita untuk bersua. Harusnya tak ada yang patut aku rindukan. Tapi karena itu kamu, lagi-lagi aku menyukainya.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Izinkan aku menulis sendiri alur cerita ini. Menulis kebahagiaan yang sebenarnya aku tahu mungkin kau tak menginginkannya.

Untuk mu, sosok gelap dalam senja.
Saat aku menulis ini, aku sadar bahwa aku menyukai semua tentang mu. Semuanya.

Komentar

Postingan Populer