Aku Menyukai Semuanya

"Apa yang kau suka dariku?" Tanya perempuan kulit putih itu sambil memainkan ujung penutup kepalanya.

"Semuanya." Jawab laki-laki berbalut baju berwarna putih didepannya.

"Iya. Apa saja?" Tanya perempuan itu bersemangat.

"Semunya..." Ulang laki-laki itu.

"Sebutkan satu persatu." Pinta perempuan itu masih menggebu.

Laki-laki itu kemudian menghentikan pekerjaannya, memandang perempuan didepannya lekat-lekat.

"Aku menyukai kau selurunya, seutuhnya. Aku menyukai semua hal dalam dirimu. Dari yang paling buruk hingga yang paling baik. Dari yang orang tahu hingga yang mereka tidak tahu. Semuanya. Aku menyukai semuanya." Jelasnya.

"Bagaimana mungkin bisa begitu. Tidak mungkin bisa semudah itu." Tanya perempuan itu ragu.

"Bagian mana yang kau ragukan dariku?" Tanya laki-laki itu sembari tersenyum.

"Semua kalimat mu." Jawabnya cepat.

"Begini. Mencintai itu tak pernah butuh alasan. Jika ia beralasan, percayalah bukan mencintai namanya. Mencintai itu selalu apa adanya. Kata orang, kalau sudah cinta pasti akan menerima semua hal yang ada dalam diri pasangannya. Semua hal, bukan hanya baiknya. Karena mencintai itu tidak hanya menerima sebahagian dalam diri seseorang, tapi seluruhnya, seutuhnya." Jelasnya bijak.

..................

"Buruknya kita biar nanti kita yang ubah, kita yang saling mengingatkan. Aku akan menjadi air untuk redakan marah mu dan kau juga, jadilah air untuk tetesi keras ku. Bukankah api akan padam jika disiram air? Dan kerasnya batu juga dapat berlubang jika terus diteteskan air? Begitu juga kita." Sambungnya bijak.

Perempuan itu tak bergeming. Ia tak pernah menyangka, laki-laki yang menjabat tangan ayahnya satu minggu yang lalu, ternyata benar-benar menyukainya.

"Bagaimana mungkin kamu bisa menyukaiku tanpa syarat sedikit pun. Bukankah kita baru saling mengenal satu bulan yang lalu?" Perempuan tersebut kembali menguji laki-laki dihadapannya.

"Hahaha. Allah itu kan Maha, dek. Kalau Allah titipkan rasa suka tanpa syarat ini di detik pertama kali kita bertemu, bagaimana?" Jawab laki-laki itu santai sambil kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Terima kasih." Kata perempuan itu pelan.

Laki-laki itu kemudian tersenyum dan mengangguk pelan.