Pendo'a Kita

Aku bukanlah Si Sempurna Tanpa Cela. Aku tidak pernah memiliki keberanian meski hanya sekedar menyandingkan nama. Apalagi untuk duduk berdampingan dalam satu bangku panjang.

Namun percayalah, aku juga bukan Si Pecundang Perakit Kata. Indahnya diksi tak pernah ku jadikan sebagai senjata untuk mempermainkan.

Aku hanyalah pendo’a yang ingin kau baik-baik saja. Pendo'a yang ingin selalu mengusahakan kita.

Aku bukanlah Si Pandai Mendekati. Aku tidak pernah jago memulai percakapan dengan mu. Berkali-kali ku rangkai kata demi kata, namun selalu ku urungkan untuk menyampaikannya padamu. Biarlah ku rahasiakan, batin ku.

Namun aku juga bukanlah pelaku jatuh cinta dalam diam. Aku tidak pernah bisu ketika jatuh cinta. Selalu ku utarakan. Namun dengan cara yang berbeda dan tidak padamu. Karena sebelum mendapatkan kata iya darimu, aku harus mendapatkan kata iya dari-Nya, yang ku yakini sebagai pemiliki kuasa atas segala rasa.

Aku hanyalah pendo’a 'kita' yang selalu ingin kau baik-baik saja.

Sebelum terlelap, selalu ku sisihkan waktu untuk bermain dengan imajinasi ku. Menciptakan kisah-kisah semu yang akan berakhir ketika aku terlelap. Namun, sesederhana itulah bahagia, ia mampu tercipta dengan mudah dan terenggut dengan mudah pula.

Berjalan-jalan dalam dunia mu juga menjadi bagian dari rutinitas ku. Menemukan kisah mu, mengetahui kau baik-baik saja, hingga mendapati kenyataan bahwa kau telah menemukan ‘kamu’ untuk tulisan mu.

Bukankah begitulah cara kerja hidup? Menyadarkan yang salah, mengingatkan yang lupa, membangunkan yang tidur. Rupanya, penciptaan kisah tentang kita membuat ku terlelap dan bermimpi terlalu lama. Semoga 'kamu' yang telah kau temukan untuk tulisan mu adalah aku, pendo’a yang hanya ingin kau baik-baik saja.

Komentar

Postingan Populer